Hawa meresap di urat sarap,
Membawa wangi bunga-bungaan.
Diiringin kabut tipis melayap,
Angin lembut membuai daun,
Serentak cemara mengamit awan.
Sedang langit rona kilauan,
Setiap garis lukian kudus,
Di sini sunyi alam selalu,
Tempat burung terbang berkibar.
Tempat dunia tebah menunggu,
Menanti hidup kan romok miekar.
Di sini sunyi alam selalu,
Di sini rindu menampung sinar.
Karya : Mozasa
Sumber: Rizkiy, Izzi Ziya Al-Truisa. 2010. Kumpulan Pantun dan Puisi
Surabaya: Pustaka Agung Harapan
1 komentar:
Saya tertarik dengan puisi Mozasa yang berjudul "Kehilangan Mestika"
Posting Komentar