Minggu, 22 Maret 2015
BERTEMU
Aku berdiri ditepi makam,
Suria pagi menyinari tanah,
Merah muda terpandang di mata,
Jiwaku mesra tunduk ke bawah.
Dalam hasrat bertemu muka,
Melimpah mengalir kandungan rasa.
Dalam kami berhadap-hadapan,
Menembus tanah yang tebal.
Kuangkat muka melihat sekitar,
Kuburan berjajar beratus-ratus,
Tanah memerah rumuput merimbun,
Pualam bernyanyi, kayu berlumut.
Sebagai kilat 'nyiar di kalbu,
Sebanyak itu curahan duka,
Sesering itu pilu menyayat,
Air mata cucur ke bumi,
Wahai adik berbaju putih,
Dalam tanah bukan sendiri!
Dan niaraplah jiwaku papa,
Di kaki khalik yang esa,
Didepanmu dukaku duka dunia,
Sedih kalbuku sedih dunia.
Beta hanya duli udara,
Hanyut mengikut dalam pawana.
Sejuk embun turun ke jiwa,
Dan dimata menerang sinar.
Karya : Sutan Takdir Alisjahbana
Sumber : Buku Kumpulan Pantun dan Puisi (Izzi Ziya Al-Truisa Rizkiy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar